Selasa, 24 April 2012

Sejarah dan Pencipta Mie Instan

Sejarah Mie Instan



Mamofuku Ando

Mamofuku Ando adalah pria kewarganegaraan Jepang kelahiran Taiwan tahun 1911. Dia adalah pencipta mie instan. Berkat usaha dan kerja kerasnyalah maka sekarang ini kita bisa menikmati kelezatan mie instan. Makanan cepat saji yang banyak disukai oleh berbagai kalangan, dan masuk ke wilayah Indonesia pertama kali pada pertengahan tahun 1960-an.

Menurut catatan sejarah, mie pertama kali dibuat di daratan China sekitar 2000 tahun yang lalu, pada masa pemerintahan Dinasti Han. Dari China, mie berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan dan negara-negara di Asia Tenggara bahkan meluas sampai ke benua Eropa.
Pada awalnya mie diproduksi secara manual, baru pada tahun 700-an sejarah mencatat terciptanya mesin pembuat mie berukuran kecil dengan menggunakan alat mekanik. Pada tahun 1854, setelah T Masaki berhasil membuat mesin pembuat mie mekanik, mie mengalami banyak perkembangan. Dan mie instan mulai diproduksi di China dengan nama Chikin Ramen dan kemudian menyusul di Jepang dengan nama Saparo Ramen.


Chikin Ramen

Semenjak ditinggal oleh kedua orangtuanya, Ando kecil yang masih berumur 3 tahun terpaksa harus membantu neneknya untuk mengurus rumah. Balita ingusan itu pun terpaksa harus mengurus dan menjaga toko milik neneknya. Belum lagi ditambah dengan tanggung jawab mengurus cucian pakaian dan memasak untuk seluruh keluarga. Hasilnya sangat positif. Ando kecil, menjadi terampil dan pandai memasak. Namun ada konsekuensi yang harus diambil yaitu sekolahnya menjadi terlantar. Nilai pelajaran Ando banyak yang merah. Bahkan Ando pun pernah terancam tidak naik kelas.
Sejak masa sekolah dulu Ando telah berkeinginan untuk menjadi seorang pedagang yang sukses. Harta peninggalan orangtuanya pun digunakan untuk berdagang pakaian rajutan di Taiwan dan Osaka-Jepang. Usahanya pun terbilang maju, walaupun pada masa itu, pakaian rajutan itu hanya digunakan pada musim dingin saja.  Namun dari usahanya inilah akhirnya Ando dapat melanjutkan pendidikan yang sempat terbengkalai ke bangku sekolah menengah.
Kesuksesan dalam berdagang, membuat Ando melebarkan sayap bisnis. Mulai dari pakaian, bahan tekstil, senjata, onderdil, hingga mesin-mesin berat.
Suatu kali, nasib buruk menimpa Ando. Ia dituduh melakukan korupsi dalam perdagangan senjata dan onderdil bahan baku pesawat terbang. Ia lantas dijebloskan ke sel tahanan. Setelah dua tahun masa tahanannya, ia pun dibebaskan.
Pada tahun 1956, di usianya yang ke-45, Amerika Serikat sedang gencar-gencarnya menyumbangkan gandum ke seluruh wilayah Jepang yang sedang mengalami kesulitan pangan. Harga terigu menjadi sangat murah. Pemerintah Jepang pun menganjurkan seluruh rakyatnya untuk mengkonsumsi roti gandum dan terigu sebagai pengganti nasi.
Melihat banyak sekali orang yang melahap mie di dekat Pasar Harikyu di Osaka-Jepang, maka pikiran Ando mulai tergugah. Kenapa tidak membuat mie berbahan dasar terigu? Bukankah orang Jepang sangat menyukai mie? Apalagi mie adalah makanan pokok yang dirasakan sangat enak, murah, tahan lama dan tidak terlalu sulit untuk mengolahnya.
Ide cemerlang itu kemudian bergulir di benak Ando. Hanya ia tidak mau membuat mie biasa yang sudah banyak beredar di pasaran. Ando ingin membuat mie dengan bentuk lain yang lebih enak, lebih cepat diolah, lebih efisien, serta gampang didapat di mana-mana.
Ando pun mulai mewujudkan impiannya dengan membeli mesin pembuat mie dan bereksperimen membuat mie instan di beranda rumahnya. Mula-mula adonan mie yang sudah berbentuk mie, digoreng agar lebih awet, gurih dan cepat diolah. Lalu ia pun memikirkan rasa untuk kuahnya itu. Dipilihnya kuah ayam, karena selain rasanya yang netral dan aromanya tidak amis. Sorenya, Ando mulai membawa sekeranjang contoh mie-nya ke pasar. Ternyata seluruh mie-nya habis terjual di hari itu juga.
Pertengahan tahun 1958, Ando sudah mulai kewalahan menangani pesanan. Rumahnya yang kecil, sudah tidak kuasa menampung pesanan. Ando lalu memindahkan usahanya itu ke sebuah gudang murah yang kosong di Osaka. Di sanalah Ando yang dibantu oleh keluarganya membuat mie instan. Sejak itulah, banyak perusahaan dan toko-toko besar berebut ingin menjadi penyalur mie instan-nya.
Pada bulan Desember 1958, Ando menamakan perusahaannya Nissin Food Industries. Dengan seiring dinamakannya produk mie instannya, maka orang mulai mengingat merk tersebut sebagai merk mie instan pertama yang amat digemari di Jepang.




     


Tahun 1960, Ando membuka pabrik kedua dan pada tahun 1961, lahirlah pabrik ketiga dan keempat yang tersebar di beberapa wilayah di Jepang. Meski mie instan sangat laris, ia tidak bosan-bosan bereksperimen untuk memperbaiki mutu dan cita rasa. Ando selalu melibatkan keluarga, teman, dan masyarakat sekitarnya untuk mencicipi mie-mie instan baru yang ia ciptakan. Cara ini ia lakukan, agar dapat mengetahui selera pasar dalam menilai hasil racikan mie-nya.
Bicara tentang perbaikan mutu dan kualitas mie instan-nya, Ando bahkan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk memperkenalkan dan menjajaki selera Eropa terhadap mie instan. Untuk mempelajari kemungkinan tersebut, ia berkeliling Eropa dan Amerika Serikat tahun 1966.
Di Eropa, Ando melihat orang makan mie menggunakan garpu, tanpa kuah dan memakai piring sebagai alas makan. Menyeruput kuah mie dianggap sebagai hal yang tidak sopan. Padahal, orang Jepang biasa menyeruput kuah mie yang panas berasap, ini bertujuan menambah nafsu makan, semangat dan menghormati tuan rumah.
Ia juga mengamati ada bahan kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas tanpa harus memasak. Ando juga akhirnya tahu, bahwa ada “cup/cangkir” kertas sekali pakai dan kertas alumunium sebagai penutup yang kedap udara.
Ando pun mulai mendapatkan ilham untuk membuat mie instan dalam wadah yang berbahan styrofoam, yang kemudian ditutup rapat dengan lapisan alumunium. Mie instan tersebut tidak perlu dimasak, tapi cukup diseduh saja. Supaya tidak hancur terkocok-kocok saat distribusi, kontur mie dibuat agak lebih tebal. Dan di dalam kemasannya disediakan pula  garpu untuk menyantapnya.




Ide ini berbuah manis. Di tahun 1970, Ando memetik sukses dengan memasarkan mie instan dengan kemasan yang efisien, dan praktis. Ando tidak hanya memasarkan mie instannya ke seluruh Asia, akan tetapi juga memasarkan mie instannya ke wilayah Amerika Serikat dan beberapa di negara Eropa. Mereka menyambut baik impor makanan dari Ando yang inovatif tersebut. Bahkan ada beberapa pengusaha Eropa yang menjulukinya “The Inovator of The Year”.
Di puncak keberhasilannya, Mamofuku Ando yang pada tahun 1988 genap berumur 77 tahun, membangun dan meresmikan Foodeum Tower di Shinjuku-Tokyo. Gedung itu sangat legendaris hingga kini, dan disebut juga sebagai “Istana Mie”, karena di dalamnya mempunyai banyak sekali restoran mie, tempat disko, tempat kursus/pelatihan membuat mie, dan museum mie dan alat-alat membuat mie.





           


4 komentar:

  1. menarik banget tulisannya kak, boleh tahu referensinya gak?

    BalasHapus
  2. mari bergabung dengan kami di
    F|A|N|S|P|O|K|E|R jangan lupa untuk di add ya pin bb 55F97BD0 ^^

    BalasHapus
  3. Kalah melulu di agen lain?
    mari coba disini F4ns Bett1ng (5ee80afe) ^^

    BalasHapus
  4. Update Betting : Sbobet, Live Casino, Maxbet, s4bung 4yam, Togel, dll
    minimal dp/wd 50rb.. ayo daftar

    BalasHapus