Rabu, 25 April 2012

Proses Pembuatan Mie Instan








Mie instan pada dasarnya terbuat dari tepung dan Bahan Tambahan Pangan (BTP) lainnya seperti garam, zat pewarna dan BTP lainnya serta larutan alkali.
Dalam proses awalnya, tepung terigu diayak terlebih dahulu sebelum dipakai, agar tepung benar-benar bersih dan halus.
Untuk membuat adonan mie, dilakukan penambahan larutan alkali ke dalam tepung terigu yang telah diayak tadi. Larutan alkali adalah larutan yang mengandung komponen yang terdiri dari air, garam, penyedap rasa, zat pewarna serta bahan tambahan pangan lainnya, yang diizinkan oleh BPOM/Depkes sesuai dengan standar/ambang batas yang telah ditentukan.



Kemudian adonan mie yang telah homogen tersebut masuk ke mesin yang berfungsi untuk membuat lembaran mie, kemudian diteruskan ke mesin Press untuk menipiskan lembaran tadi hingga ketebalan yang diinginkan.

Dilanjutkan ke Slitter untuk membuat mie menjadi keriting dan membagi lembaran tadi menjadi 6 bagian. Setelah itu mie diberi steam dengan suhu +/- 100 derajat Celcius (dikukus). Kemudian masuk ke mesin Cutting untuk dipotong dan dilipat.

Kemudian masuk ke dalam Fryer untuk digoreng pada temperatur 120-150 derajat Celcius (deep frying), hal ini berguna agar mie dapat bertahan lama (awet) dalam waktu yang lama (sekitar 8 bulan). Jadi mie instan dapat bertahan lama bukan karena adanya penambahan bahan pengawet  seperti yang sering diperbincangkan selama ini. Namun karena proses penggorengan tadi. Ibaratnya sama seperti saat kita menggoreng kerupuk/keripik. Kerupuk/keripik tersebut bisa awet dalam waktu lama selama tidak terkontaminasi dengan udara hingga menyebabkan melempem/tengik.
Ada juga yang di dalam prosesnya mie tidak melalui proses penggorengan, namun diberikan suhu yang tinggi sekitar 110 derajat Celcius, agar dihasilkan mie dalam kondisi kering (hot drying).

Selanjutnya mie ditiriskan dan dimasukkan ke Cooling Fan, hal ini berguna untuk mengeluarkan sisa minyak dan mendinginkannya sebelum dikemas agar tidak berjamur.
Setelah itu barulah mie masuk di Channelizer yang kemudian diberi bumbu oleh petugas bumbu, baru kemudian mie dikemas. Salah satu tahap yang terpenting adalah bagian pengemasan ini, karena bila kemasan bocor (seal kurang rapat) maka dapat menyebabkan mie instan cepat mengalami ketengikan sehingga kualitas menurun.

Apabila mengikuti proses pembuatan mie instan yang dijelaskan di atas maka sebenarnya mie telah aman, karena setiap waktu kualitas tetap terkontrol, dari mulai tepung akan masuk ke mesin ayak sampai mie dikemas.

5 komentar: